Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masa remaja adalah masa-masa keemasan dan masa-masa yang tidak bisa di lupakan oleh setiap insan. Di usia itulah pertama kali manusia secarat fitrah akan menyukai lawan jenis mereka. Lalu berbahayakah kondisi seperti ini? ya tentu tidak karena Perasaan dan naluri itu adalah karunia dan nikmat yang di berikan Allah kepada kita, bahkan binatangpun memiliki naluri seperti ini.
Namun jangan salah apabila perasaan atau naluri ketertarikan lawan jenis yang sedang di alami anak kita itu tidak terkendali dan tidak bisa di arahkan secara benar tidak menutup kemungkinan akan berakhir dengan sesuatu yang memalukan dan keji. Jadi tetap orang tua di tuntut mengetahui dan mendampingi kondisi anak tersebut. Ada beberapa tips Islami mengarahkan anak yang sedang jatuh cinta yang bisa di jadikan wawasan bagi setiap orang tua yang anaknya sedang kasmaran. Tips tersebut antara lain:
- Cobalah sejenak menjadi teman untuk anak anda, lalu perlahan berbagi pengalamanlah tentang hal yang pernah anda alami seperti yang anak anda alami. Anak anda mengira bahwa seseorang yang dia sukai adalah soulmate mereka. Padahal perjalanannya masih sangat jauh. Disinilah anda mesti mengarahkan dan memberikan pengertian tentang pasangan hidup
- Pada kondisi tertentu ajaklah anak anda untuk berbicara serius. Tentang kapan anak anda harus memiliki pasangan serius. Sebab saat ini banyak kejadian para remaja mengalami depresi saat mereka merasa gagal dalam membangun persahabatan.
- Berikan pengertian bahwa setiap tingkah laku dari teman anak anda yang terasa membuat nyaman bukan berarti dia suka sama teman anak anda melainkan hanya sifat keramah tamahan teman anak anda saja.
- Tetaplah untuk memasukan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial kedalam setiap obrolan anda dengan anak anda.
- Tetaplah untuk selalu mengawasi pergaulan anak anda tanpa harus anak anda merasa diawasi. Agar anak anda tidak masuk kedalam sebuah pergaulan bebas tanpa batas.
Demikianlah sedikit tips Islami mengarahkan anak yang sedang jatuh cinta. Tentu masih banyak cara lain yang menurut anda tepat untuk mengarahkan anak anda tetap pada jalur yang benar, tanpa harus anak anda merasa dipaksa. Semoga bermanfaat
0 comments